Woensdag 15 Mei 2013


        Mungkin anda termasuk satu dari jutaan rakyat Negara ini yang bingung dengan kondisi industri pertanian dan pangan di Negara ini. Alasannya sederhana kenapa Negara ini harus mengimpor komoditas pertanian mulai dari beras, kedelei, singkong, bawang putih kentang bahkan sampai garam. Well dude anda pasti shock bukannya Negara kami adalah salah satu Negara tersubur di dunia dan memiliki luas laut yang ga abis diminum tujuh turuan.
      Artikel ini berusaha memaparkan fakta-fakta mencengangkan industri pertaniaan pangan dan tetek bengeknya. Dijamin anda akan sedikit shock karena kita semua berkontribusi terhada hancurnya industri ini.


1. Hampir tidak ada yang bercita-cita menjadi petani.
         Guys coba amati buku kesan pesan dari TK sampai kuliah, dan temukan kira berapa ekor kah anak muda negeri ini yang menuliskan cita2 nya menjadi petani. Jawabannya sedikit atau malah tidak ada. Ya hampir semua anak2 muda Negara ini bercita menjadi artis, olahragwan , dokter, engineer ataupun presiden. Coba Tanya ke teman anda kenapa hampir tidak ada yang mau menjadi petani jawabannya sederhana. Pertama capek, kedua pendapatan kecil, bikin kulit item(padahal aslinya sudah hitam dari lahir)  dan ketiga anda akan kehilangan kesempatan bertemu denga wanita yang mempunyai paras seperti putri indonesia. Ini tidak sepenuhnya salah tetapi tidak 100% benar. Itu adalah paradigma pertanian di abad revolusi industri. Coba tengok daftar 10 orang kaya di Negara ini, dan akan menemukan wilmar bersaudara yang punyai duit hamper miliaran  dollar(ini duit bukan daun lho). Mereka berdua ini kaya dari hasil sawit nya mantabs kan. Artinya bahwa petani tidak bisa kaya  adalah salah. Kondisi ini juga  makin diperkeruh dengan fakta bahwa sebagian besar lulusan jurusan pertanian kurang berminat bekerja di bidang pertanian.

2. Industri pangan yang berbasis bahan baku impor.
       Faktor kedua adalah bahwa mayoritas industri pangan kita memang berbasiskan bahan baku import. Ambil contoh mie instan, bahan baku utama mie instan adalah gandum yang di import dari amerika. Gandum juga ini adalah bahan utama tepung terigum dan konyolnya sedari kecil kita sudah dibiasakan untuk memakan makanan yang berbasiskan terigu. Terigu adalah bahan baku utama semua jenis roti, gorengan, mie ayam dan bahkan donuts kesukaan kita. Jadi secara tidak sadar kita juga ikut berpartisipasi untuk menaikkan angka impor gandum. Apalagi terutama mahasiswa yang hobi makan mie instan dan gorengan kontribusinya bisa dianggap kuadrat. Tenang selain terigu ada masih banyak loo makanan sehari2 kita yang memakai bahan import mulai dari tahu tempe  dengan kedelainya, daging sapi atau buah buahan dan masih banyak lagi. Oh ya jangan lupa Negara kita adalah pengimpor beras terbesar di asia. Padahal dulunya nenek moyang kita di tahun 1970 an sangat tidak tergantung dengan makanan impor. Sebagai contoh orang papua dan Maluku sekarang ini dipaksa untuk memakan nasi sebagai pengganti sagu padahal kan memang alam disana sudah menyediakan sagu dan umbi umbian sebagai makanan pokok. Contoh lain hampir semua orang sekarang lebih memilih apel atau jeruk impor disbanding buah buahan lokal,  mungkin biar ketularan pinter kayak enstein . dan konyolnya apel ini hanya cocok di tanama daerah subtropis, alhasil kita harus mengimport dengan jumlah besar. oh ya ini tidak termasuk apple cowak itu loo  . jadi mulai dari sekarang kalo anda mau membeli makanan telitilah dahulu, usahakan untuk memperbanyak konsumsi makanan lokal kita.

3. Rendahnya riset di bidang pertanian
           Dijaman angry bird  ini industri pangan dan pertanian mutlak memerlukan riset andal untuk mampu manjawab tantangan memberi makan untuk 6 miliar manusia . Di Indonesia Negara yang ku cintai, riset di bidang pertanian boleh dibilang sangat terlambat dan kurang banyak. Jadi mikir apa sih di Negara ini yang maju pesat ada sinetron  . kembali ke topik, hampir semua Negara yang maju pertaniannya sudah pasti di dukung oleh riset yang keren. Sebagai perbandingan di Indonesia satu hektar sawah akan menghasilkan 5 -8 ton gabah sedangkan di thailand dan jepang bisa mencapai 15 ton he he. Jadi ga heran kan kalo Thailand yang luasnya sama kayak pulau jawa bisa ekspor beras kemana-mana. Contoh lain hasil rendeman tebu saat ini jauh lebih rendah dibanding saat jaman belanda hah are you serius. Kalo ga percaya baca aja disini(http://www.bisnis.com/articles/cirebon-pesimis-capai-target-lahan-kebun-tebu-rakyat). Jadi mulailah  dari sekarang sebisa mungkin membantu riset industri pertanian . Caranya sederhana ya ambil riset yang nyerempet bidang pertanian atau kalo ga motivasi teman2 anda yang kuliah di jurusan pertanian agar mau sekolah lagi .mosok rata2 mahasiswa Indonesia ambil S2 dan s3 nya rata2 memilih jurusan elektro, komputer dan MBA.

Tsulusun, 6 September 2012


1 opmerking :

  1. King Casino Login | All your games online and - Community Khabar
    Login King Casino, Play, and Win! jancasino.com Login King Casino, Play. Login King titanium flat iron Casino, Play. Login King Casino, Play. Login King Casino, https://septcasino.com/review/merit-casino/ Play. Login King Casino, communitykhabar Play. Login King herzamanindir.com/ Casino,

    AntwoordVee uit